Dyah Ayu Kusumaningtyas, dalang bocah perwakilan dari Kota Madiun, Jawa Timur, terpilih sebagai Dalang Bocah Mumpuni dalam Festival Dalang Bocah Tingkat Nasional ke-10 yang diselenggarakan pada tanggal 19 – 21 September 2019 di Panggung Candi Bentar, Taman Mini Indonesia Indah. Dalam penampilannya, siswi SMPN 1 Madiun ini membawakan lakon Warastra Siswa Tama, kisah ketekunan Bambang Ekalaya yang berupaya untuk menimba ilmu untuk kemuliaan diri. Putri dari Yogi Danan Priyo Utomo ini juga dinyatakan sebagai penyaji catur terbaik untuk kategori B kelompok usia 12 -15 tahun.

Festival Dalang Bocah Tingkat Nasional ke-10 menampilkan pementasan dari 31 dalang bocah dari seluruh Indonesia, di antaranya berasal dari DKI Jakarta, Kabupaten Ngawi, Tulungagung, Indramayu, Wonogiri, Cirebon, Pacitan, Mojokerto, Ponorogo, Pati, Purbalingga, Karawang, Bogor, Batang, Cirebon, Lombok dan DI Yogyakarta. Para peserta yang berusia 8 – 15 tahun dalam festival kali ini dibagi menjadi dua kategori usia, yaitu Kategori A (usia 8 – 11 tahun) dan Kategori B (usia 12 – 15 tahun) menggelar pementasan berbagai jenis wayang, termasuk wayang kulit purwa, wayang golek cepak, wayang golek Sunda, wayang golek Menak, wayang kulit Betawi dan wayang Sasak.

Festival tahunan yang mewadahi minat para dalang cilik ini secara resmi ditutup oleh Sigid Gunardjo MM, PLH Direktur Penelitian dan Pengembangan Budaya Taman Mini Indonesia Indah. Diungkapkan oleh Sigid Gunardjo tentang pentingnya untuk mempertahankan keberlangsungan festival ini di masa mendatang, untuk menjadi ajang silaturahmi bagi para seniman dalang bocah untuk saling berbagi pengalaman dan pembelajaran, sehingga dunia pedalangan bocah mampu berkembang kian pesat. Untuk itu, Sigid Gunardjo mengundang pihak PEPADI dan Senawangi untuk menjalin kerjasama lebih jauh untuk mengembangkan model pelatihan bagi para dalang bocah melalui anjungan-anjungan daerah di Taman Mini Indonesia Indah. Di samping itu,

Kondang Sutrisno, Ketua PEPADI Pusat, juga berharap, dengan dicetuskannya Hari Wayang Indonesia oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2018, pemerintah dapat memberikan dukungan yang lebih besar dalam memupuk perkembangan dunia pedalangan bocah di masa depan (Grey).